JAKARTA - Anggota DPR Komisi XI Ecky Awal Mucharam menjelaskan kenaikan harga
bahan bakar minyak(BBM)bersubsidi membuat masyarakat menderita. Meski dengan
ada Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Ecky menilai bantuan tersebut
tak mengilangkan penderitaan masyarakat.
"Kalau
BLSM habis semester pertama tahun 2014 masyarakat merasakan dampaknya harga BBM
naik," ujar anggota DPR dari fraksi PKS tersebut di gedung DPR, Selasa
(17/6/2013).
Ecky menegaskan
kalau BLSM tidak memberikan solusi untuk membantu masyarakat miskin di seluruh
Indonesia. Pasalnya bantuan yang diberikan sedikit, tidak sesuai dengan efek
domino kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Sebenarnya
balsem hanya sedikit, kurang bahkan, dibandingkan penderitaannya, balsem hanya
4 bulan doang," ujar Ecky.
Saat ini DPR
sedang memutuskan apakah anggaran untuk BLSM disetujui atau tidak. Pasalnya
tiga fraksi, PKS, Hanura, dan PDI-P menilai BLSM hanya alat politik pemerintah.
Pemerintah
mengajukan anggaran kompensasi BLSM sebesar Rp 27,9 triliun di dalam APBN. Anggaran
tersebut diambil dari pengurangan BBM bersubsidi. Dengan anggaran tersebut
masyarakat diberikan bantuan hanya selama 4 bulan setelah harga BBM bersubsidi
naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar